Info Sekolah
Jumat, 25 Apr 2025
  • Fathimah International Elementary School
  • Fathimah International Elementary School
29 Mei 2024

Sekolah Akar Rumput

Rab, 29 Mei 2024 Dibaca 101x Esai

Oleh : Evi Ayu Lestari

SEBERAPA PENTINGKAH NASIONALIME ITU.?    

Jika zaman dahulu musuh bangsa Indonesia adalah penjajah. Maka, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia hari ini adalah darurat Ideologi. Ideologi atau faham yang muncul sangatlah banyak dan beragam. Maka, Nasionalisme menjadi agenda penting negara dan bangsa yang harus digerakkan disemua sektor terutama di pendidikan.
Karna Sekolah-sekolah akar rumput ini adalah embrio pendidikan manusia. Yang diincar oleh kelompok ekstremis menjadi lahan empuk tumbuh suburnya gerakannya.

Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara karena merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa sendiri. Menjaga keutuhan persatuan bangsa, dan meningkatkan martabat bangsa.

Maka, untuk menanamkan spirit kebangsaan tidak hanya menjadi tugas guru PKN dan PAI semata. Untuk menangkal hal itu semua warga sekolah wajib bergerak melakukan langkah nyata mentransformasikan nilai-nilai spirit kebangsaan. Sesuai dengan misi kebangsaan mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga harus konsisten:
1. Mengajarkan Islam rahmatan lilalamin
2. Membekali nilai humanistik
3. Menerapkan toleransi beragama,
4. Menjunjung tinggi nasionalisme.

LALU APA YANG BISA KITA LAKUKAN.?

Maka, dari itu kami Fathimah International Elementary School berkomitmen tinggi untuk mencegah adanya gerakan radikalisme dan melaksanakan penguatan Nasionalisme di sekolah akar rumput dengan melalui program kurikulum yang struktur. Berupa kegiatan:

         1. Hormat dan mencium bendera
Setiap pagi hari sebelum masuk ke kelas. Peserta didik wajib baris untuk hormat dan mencium bendera. Hal ini menumbuhkan jiwa nasionalisme Peserta didik. Mencintai tanah airnya. Hubbul wathon minal iman, mencintai tanah air adalah sebagian dari iman.

  1. Pemutaran Lagu Nasional
    Peserta didik juga di suguhkan dengan lagu-lagu nasional yang diputar Untuk menyambut kedatangan dan kepulangan Peserta didik. Selain itu juga. Di tiap semester Peserta didik wajib hafal 2 lagu nasional yang sudah di jadwalkan persemesternya. Seperti : Lagu Indonesia Raya stansa 1, 2,3. Garuda Pancasila, Satu nusa satu bangsa, berkibarlah benderaku, dll. Yang di tiap akhir semester ada ujian lagu-lagu tersebut.
  2. Pemutaran Lagu Syubbanul wathon (Cinta tanah air)
    Kenapa lagu ini kemudian menjadi sesuatu yang diterapkan disistem FIES. Karna lirik lagu ini mempresentasikan dan menjadi presentasi Cinta tanah air adalah Sebagian dari iman.

    4. Membaca Pancasila
    Membaca Pancasila menjadi ritual yang wajib Peserta didik dipagi hari sebelum memulai belajar. Jadi, peserta didik baris didepan kelas dipimpin oleh ketua kelasnya masing-masing. Setelah itu ketua kelas memandu membaca Pancasila dari awal hingga akhir.

  3. Simbol – Simbol
    Tiap kelas wajib memiliki gambar burung garuda, bendera merah putih, serta gambar -gambar pahlawan.
  4. Sosialisasi 4 pilar Kebangsaan
    4 pilar ini terdiri dari: Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika. 4 pilar ini di terapkan siswa ketika dalam upacara. Membaca Pancasila, UUD 1945, Lagu-lagu Bhinneka tungkal ika, slogan NKRI harga mati.
  5. Mengenal Pahlawan
          JASMERAH (Jangan lupakan sejarah). Salah satu agenda politik kelompok Radikal adalah menghilangkan nama-nama pahlawan karna tujuan mereka ingin mengubah sistem indonesia menjadi negara Islam. padahal Bangsa dan Negara Indonesia yang majemuk ini dibangun atas jasa besar yang berdarah-darah oleh para pahlawan melawan penjajah.

Maka dari itu di FIES peserta didik diperkenalkan nama-nama pahlawan yang ada di mata uang rupiah. Menempelkan gambar-gambar pahlawan di kelas. Pemutaran film SANG KIAI.  Dan diperkenalkan juga siapa itu pahlawan Indonesia. Tidak hanya pahlawan saja yang diperkenalkan juga para Ulama NU dan kaum santri tentang keterlibatannya dalam kemerdekaan Indonesia.  Contoh pahlawan Indonesia: Soekarno, Ki Hajar dewantara, H.O.S Tjokroaminoto. KH. Hasyim Asyari, KH. Cholil, Bung tomo, Moh. Hatta, dll.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar