SUMENEP – Sebanyak 28 siswa kelas 3A dan 3B Fathimah International Elementary School (FIES) Sumenep melaksanakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertajuk “Kearifan Lokal” dengan judul “Membuat Petis”. Kegiatan tersebut dikemas dalam agenda study visit di sentra pembuatan petis milik Bapak Syaiful Rakhman, di Desa Jabaan, Kecamatan Manding, Sumenep, Selasa (11/2/2025).
Kegiatan dimulai dengan berdoa bersama di sekolah sebelum berangkat ke lokasi kegiatan. Setibanya di sentra pembuatan petis, siswa dijelaskan mengenai sejumlah peraturan yang harus dipatuhi selama study visit berlangsung.
Kemudian, siswa mendapat pemaparan dari pembuat petis, yakni Bapak Syaiful Rakhman. Saat memberikan penjelasan, dia menyampaikan jika terdapat beberapa bahan dasar pembuatan petis. Di antaranya, ikan, gula, dan bumbu tambahan.
“Proses pembuatannya, mula-mula ikan dibersihkan. Setelah itu, ikan direbus, kemudian diambil kaldunya. Kaldunya itu dimasak terus sampai mengental,” jelasnya.
Usai mendapat banyak pengetahuan mengenai pembuatan petis, siswa diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab seputar pembuatan petis. Kemudian, siswa diajak untuk belajar dan terlibat langsung dalam proses pembuatan petis. Mulai dari membersihkan ikan yang akan dimasak, merebus ikan, mengaduk kaldu ikan, hingga proses pengemasan.
Setelah semua proses pembelajaran selesai, siswa diminta untuk langsung mengisi lembar kerja peserta didik (LKPD) yang berisikan sejumlah soal. Antara lain, siswa diminta untuk kembali menjelaskan mengenai tahapan maupun langkah-langkah pembuatan petis.
Selain itu, siswa juga dievaluasi mengenai materi apa yang tidak dipahami selama pemaparan hingga praktek pembuatan petis tersebut. Kegiatan kemudian berlanjut pada sesi foto bersama dan penyerahan penghargaan
Melalui proses pembelajaran ini, siswa diharapkan menerapkan nilai-nilai dari P5, meliputi, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berupa menunjukkan sikap tanggung jawab dan menjalankan tugas. Kemudian, nilai bergotong-royong, yakni membantu teman dalam proses pembuatan petis.
Nilai lainnya, yakni Berkebhinekaan global. Siswa diharapkan dapat menghargai dan melestarikan makanan tradisional, salah satunya petis. Siswa juga dituntut memiliki nalar kritis dengan menganalisis setiap proses pembuatan petis tersebut.
Nilai berikutnya, yaitu kreatif. Melalui pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat menyelesaikan tantangan dalam pembuatan petis dengan cara kreatif. (*)
Tinggalkan Komentar