Oleh: Rate Seftinindias Dwi Kumala, M.Pd (Principal FIES Sumenep)
TAHUKAH kita bahwasanya sejak zaman Rasulullah SAW, para sahabat telah membiasakan anak-anak mereka berpuasa. Diriwayatkan dari Rubayyi’ binti Mu’awwidz Radhiyallahu ‘Anha, ia berkata:
“Pada pagi hari Asyura, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus seseorang ke kampung-kampung kaum Anshar seraya berseru: ‘Barang siapa yang telah berpuasa, hendaklah ia menyempurnakan puasanya. Dan barang siapa yang belum berpuasa, hendaklah ia berpuasa (sekarang juga).’ Maka kami pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh anak-anak kami untuk berpuasa. Kami membuatkan untuk mereka mainan dari kapas, lalu jika ada di antara mereka yang menangis karena lapar, kami berikan mainan itu hingga tiba waktu berbuka.” (HR. Bukhari No. 1960, Muslim No. 1136)
Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa para sahabat menghibur anak-anak yang sedang belajar berpuasa dengan mainan agar mereka bisa menyelesaikan puasanya. Ini menunjukkan bahwa melatih anak berpuasa sejak dini merupakan hal yang dianjurkan dalam Islam. Mengapa demikian?
Melatih anak berpuasa sejak dini bukan hanya membangun kebiasaan ibadah, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak yang baik. Dengan bimbingan yang tepat, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang taat, sabar, bersyukur, dan peduli terhadap sesama. Kebiasaan baik yang ditanamkan sejak kceil akan menjadi bekal bagi mereka di masa depan. (*)
Tinggalkan Komentar