Oleh : Evi Ayu Lestari, S.Pd.
Nabi putra Abdullah, Nabiyullah Muhammad. Nabi kekasih Allah, Nabiyullah Muhammad.
Ya, Nabi Muhammad Saw adalah Nabi agung umat muslim di dunia. Nabi yang rahmat dan penolong di dunia dan akhirat. Nabi Muhammad Saw menjadi simbol sebagai Islam Rahmatan Lil Alamin. Islam yang damai, aman, tentram, saling mengasihi dan menyanyangi . Tugas rahmatan lilalamin sendiri tidak pilih kasih, tidak hanya menjadi payung agama islam akan tetapi juga menjadi payung agama lain, seluruh manusia dan alam semesta. (Habblumminallah, Habblumminannas, Habblumminalalam)
Maka dari itu, Hari kelahiran Nabi Muhammad Saw yang disebut “Maulid Nabi” menjadi moment penting bagi seluruh umat islam di dunia, khususnya di Madura, Masyarakat madura Nahdliyin menyebutnya Molod.
Tradisi perayaan ini menjadi ekspresi ungkapan rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah, atas kelahiran Nabi Muhammad Saw sang kekasih Allah. dan mengingat kembali keteladanan hidup Nabi.
Kegiatan Molod terdiri dari bacaan shalawat nabi, baik diba’i, barzanji, simthud durar, dan lainnya. Tradisi ini di Madura, berlangsung sebulan penuh dari rumah ke rumah. Hehe Waw, gak kebayang kan ibuk – ibuk tidak perlu repot – repot masak selama satu bulan penuh karna tiap hari ada Konjhengan Molod (Undangan Maulid Nabi).
Molod dimadura tidak hanya dilaksanakan dari rumah ke rumah dan dari masjid ke masjid. Akan tetapi juga dilaksanakan di sekolah-sekolah. Maka, dari itu seluruh warga Fathimah International Elementary School Telah melaksanakaan acara Molod tersebut dengan penuh khidmat pada Jumat, 27 September 2024.
Molod tersebut diungkapkan dengan cara yang berbeda-beda oleh masyarakat Madura. Berikut tradisi perayaan Molod yang unik masyarakat Madura:
Setiap Molod yang selalu ditunggu adalah rebutannya. Iya, rebutan buah-buahan. hal tersebut sebagai simbol untuk mensyukuri nikmat dari hasil bumi yang sudah diberi oleh Allah SWT. Berbeda dengan perayaan molod di Jawa malah rebutan perabotan rumah tangga (Braya’an) yang sudah di gantungkan di atas. Aksi rebutannya ketika mahalul qiyam. Pasti kebayangkan bagaimana serunya. hehehe.
Narasi kembang, minyak wangi, dupa. Ini tak lain wujud kita meneladani sifat Nabi Muhammad yang suka wangi-wangian. Tak ada niatan lain. Sehingga ketika ada Molod, benda seperti itu menjadi benda yang wajib harus ada. Jadi ketika mahalul qiyam orang-orang berdiri semua. Ada orang yang bagian membawa kembang, parfum, dupa. Lalu keliling dari orang satu ke orang lainnya untuk menyemprotkan parfum tersebut. Berbeda dengan orang jawa jika melihat dan membakar dupa menjadi hal yang tabu. Karna dianggap sebagai media untuk mengundang hal ghoib. Dan ketika Molod tidak ada benda-benda seperti itu. Apalagi ketika malam jumat orang madura pasti membakar dupa karna dianggap sesepuh dan leluhurnya yang sudah meninggal pulang kerumah.
Saya sebagai orang jawa yang tinggal di Madura pernah mengalami cultureshock tidak hanya dengan dupa tadi. Tapi juga melihat perayaan Molod ini di adakan tiap rumah dan satu bulan penuh. Sedangkan di jawa Molod hanya cukup dilaksanakan di masjid masjid. Hal ini saya menilai tingkat religiuitas masyarakat madura sangat kental. Hal itu dilakukan tidak lain untuk memulyakan Nabi Muhammad Saw.
Karna sebagian besar orang Madura banyak yang merantau di berbagai daerah, kota, bahkan penjuru dunia. Maka momen hari besar islam yang wajib pulang kampung ada tiga. Yakni: Idulfitri, Iduladha, dan Molod. Hal ini dilakukan agar mereka bisa berkumpul dengan keluarga di tanah kelahiran mereka. Masyarakat Madura umumnya menganggap perayaan Molod ini seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha
Arebbe adalah kegiatan membagikan makanan kepada tetangga di sekitar. Biasanya, malam sebelum isyak, warga berkumpul untuk merayakan Molod dengan mengundang tetangga dan tidak lupa mengundang ulama terkemuka untuk memberikan ceramah keagamaan. Berbeda dengan di jawa. Tidak ada tradisi arebbe ini di molod. Di jawa disebut (banca’an /wewe). Itu ada hanya ketika sebelum puasa, menjelang hari raya (meghengan), dan ketupatan.
Semoga dengan adanya perayaan Molod ini kita semua bisa mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW di hari akhir nanti. Dan kita semua bisa merayakan kembali Molod di tahun tahun berikutnya. Amin
Tinggalkan Komentar