
TULISAN ini akan dimulai dengan ungkapan penuh kebanggaan kepada dua regu pasukan Fathimah International Elementary School (FIES). Bangga pada semangat, ketangguhan, dan ketulusan untuk mendapat pengalaman berharga. Berjuang di Bumi Perkemahan.
Perkenalkan, dua regu FIES Scout yang tampil bersama peserta lain di Jambore Scout Manding 2025 yang berlokasi di Bumi Perkemahan, Lapangan Manding, Sumenep. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada 24-26 Oktober 2025. Regu Cendrawasih (putri) dan Regu Elang (putra) masing-masing beranggotakan 10 pasukan.

Ini merupakan pengalaman pertama bagi para siswa FIES. Jambore tingkat Kecamatan Manding kali ini dilaksanakan untuk Pramuka Penggalang. Jujur, dua regu dari FIES, tidak semua pasukan berstatus Penggalang. Beberapa masih tingkat Siaga. Bahkan, di Regu Cendrawasih, hanya 30 persen pasukan yang berstatus Pramuka Penggalang.
Dua regu ini, diisi siswa kelas 3 dan 4 sekolah dasar (SD). Maklum, saat ini FIES masih terdiri dari empat angkatan. Sedangkan, peserta dari sekolah lain, rata-rata merupakan siswa kelas 5 dan 6.
Tapi, status itu tidak menjadi alasan bagi para pejuang FIES untuk berhenti melangkah. Mereka bersikeras mengikuti kegiatan perkemahan tingkat Penggalang tersebut. Tekad itu sudah bulat sekitar sebulan lalu.
Selasa, 14 Oktober 2025, kepala sekolah didampingi para pembina pernah menanyakan kesiapan dan kesanggupan para siswa sebelum mengikuti perkemahan. Dan jawabannya, tidak berubah. Tekad itu tak goyah. Dengan penuh semangat mereka ucapkan dengan lantang, “Kami siap!”. Siap jauh dari orang tua. Siap belajar lebih mandiri dan lebih disiplin. Siap untuk segala hal yang akan dilalui di Bumi Perkemahan.

Singkatnya, 24 Oktober 2025 sekitar pukul 06.30 WIB, Regu Elang dan Cendrawasih tiba di lokasi kegiatan. Cerah ceria terpancar di wajah para peserta. Apel pembukaan, perlombaan di siang hari, hingga pentas seni yang digelar pada malam hari dilalui. Meski, harus diakui, sebagian besar dari tubuh-tubuh kecil itu tumbang kelelahan sebelum kegiatan Apel Malam tuntas dilaksanakan. Terpaksa, kembali ke tenda lebih awal.
Tetap patut diapresiasi. Para siswa mendapat pengalaman luar biasa. Pengalaman untuk tampil berani (Tidak takut bersaing), percaya diri, bertanggungjawab terhadap tugasnya masing-masing, patuh aturan, gotong royong, dan hal positif lainnya.
Secara keseluruhan, hari pertama berhasil dijalani tanpa kendala. Alhamdulillah.

Cuaca sedikit mendung. Pagi di hari kedua, 25 Oktober 2025, senyum dan semangat itu kembali. Pertanda siap untuk kembali bersaing dengan peserta lain dalam setiap kegiatan. Lelah? “Tidak”, kata mereka.
Kegiatan demi kegiatan mereka jalani. Cuaca terik dan hujan tak menjadi penghalang. Mereka mengikutinya dengan sukacita. Mengikuti apel, berpartisipasi di semua perlombaan, menjaga kebersihan dan kerapian tenda, serta kegiatan-kegiatan lainnya.
Malam hari saat pentas seni. Tepatnya setelah upacara Api Unggun. Tubuh-tubuh itu berusaha tetap tegak dan berada di barisan bersama peserta lain. Meski dengan kepala tertunduk dan mata tertutup. Mereka berkomitmen tak meninggalkan tempat hingga seluruh rangkaian kegiatan hari kedua tuntas digelar. Pengalaman hari pertama benar-benar menjadi evaluasi bagi mereka.

Lagi-lagi, tubuh itu kembali rubuh. Terbaring di tanah. Hanya beralaskan tongkat. Tak mau kembali ke tenda, meski dengan kata rayuan “tidak apa-apa”. Benar-benar perjuangan luar biasa.
Usai apel malam, akhirnya pasukan Elang dan Cendrawasih bisa tidur pulas. Hari kedua yang melelahkan juga berhasil dilalui. Meski satu anggota Regu Elang tidak bisa melanjutkan perjuangan di Bumi Perkemahan, karena sakit.
Hari ketiga dijadwalkan kegiatan penjelajahan usai apel pagi. Para peserta sangat bersemangat untuk mengikuti kegiatan ini. Namun di setiap pos penjelajahan, Regu Elang dan Cendrawasih menghadapi kendala. Banyak misi yang tidak bisa diselesaikan. Terutama terkait sandi-sandi Pramuka.
Maklum, materi-materi itu belum mereka pelajari di sekolah. Sebab, para pasukan ini masih berstatus Penggalang Mula, bahkan sebagian masih tingkat Siaga. Hingga sampai di pos terakhir, para pasukan FIES terus berusaha memberikan yang terbaik, serta dengan segala kemampuan yang mereka bisa.
Setelah penjelajahan, lanjut ke agenda terakhir, yakni Apel Penutupan dan pengumuman juara. Di balik wajah kusam, lesu, dan sepatu kotor, ada nikmat yang luar biasa. Ya, masing-masing dari regu delegasi FIES meraih gelar juara.

Regu Elang berhasil meraih juara 2 lomba Outbond Pacu Jalur Darat. Sedangkan Regu Cendrawasih meraih juara 3 lomba Pesan Berantai. Sebuah pencapaian luar biasa. Mengingat, ini merupakan keikutsertaan perdana FIES pada kegiatan perkemahan Pramuka.
Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. Terima kasih kepada wali murid yang telah mendukung putra-putrinya. Terima kasih kepada para guru yang setia mendampingi proses siswa. Terima kasih kepada penyelenggara Jambore Scout Manding 2025. Juga terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung.
Pengalaman perdana yang sangat berkesan. Membanggakan! (*)

Tinggalkan Komentar